Petang lalu kau bertandang ke rumahku
Rupamu yang molek kaupadankan dengan pakaian perlente yang patut benar di tubuhmu
Kala itu kau memintaku duduk di selasar depan rumah
Katamu, "Sarala, aku datang untuk menyatakan keabsahan perasaanku padamu."
Sekonyong-konyong jantungku pun berdegup bertalu-talu
"Aduhai mimpi apa aku semalam," ucapku dalam hati
Kemudian sayup-sayup kudengar suara Ibu memanggil "Sarala bangun! hari sudah siang." Lalu kutemukan diriku bergelimpang di atas selasar
Hanya ada aku, Ibu dan tidak ada kau
"Aduhai, mimpi apa aku semalam," ucapku dalam hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar